Pedagang Asongan Dari Medan Marak di Pusat Pasar Kabanjahe dan Berastagi, APPSINDO Minta Satpol-PP Lakukan Penertiban

Ket Gambar : Asongan roti jipang nasi yang dominan anak anak dari Kota Medan yang kini sangat meresahkan pengunjung dan pedagang Pasar Kabanjahe dan Berastagi.

 

 

METRO24.CO, TANAH KARO – Belakangan ini, pedagang asongan atau pedagang kaki lima kembali marak diperbincangkan, khususnya di pusat pasar Kabanjahe dan Berastagi. Hal ini lantaran para pedagang tersebut kini justru didominasi oleh anak-anak yang masih usia sekolah dan berstatus sebagai siswa.

Bahkan pembahasan akan hal tersebut menjadi buah mimik di saat pengunjung pusat pasar mempertanyakan kembali kepada anak yang menawarkan dagangannya jenis Roti Nasi dengan cara memaksa untuk di beli.

“Nakku kalian dari mana, apa ngak sekolah kok keliling jualan nasi roti jipang ini, kami dari Medan Bu, kami rame” Bu tidak sekolah lagi, belilah Bu, ujar Beru Sembiring menirukan percakapan mereka kala itu kepada wartawan, Rabu (27-3-2024).

Keluhan pengunjung dan pedagang pasar Kabanjahe dapat respon dari, Ketua DPD APPSINDO (Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Kabupaten Tanah Karo, Hendrik Caesar Ginting Munthe.

Menurut Hendrik Caesar Ginting, maraknya puluhan orang pedagang asongan yang melibatkan anak-anak memang sangat meresahkan. Sebab, ada ditemukan anak anak yang menawarkan dagangannya dengan cara memaksa untuk di beli, dan jikalau pengunjung tidak merespon mereka tidak segan segan melontarkan kata-kata kasar.

“Ini sering kami dengar lontaran kata makian kepada pengunjung tidak membeli dagangan jenis roti nasi jipang, dikarenakan anak anak sehingga tak pala menggubrisnya “, ujar Caesar panggilan Ketua DPD APPSINDO Karo.

Pedagang asongan anak acapkali ditemukan di sejumlah titik baik di jalanan, warung dan kafe-kafe Kabanjahe. Bahkan, keberadaan mereka semakin marak ditemui saat Bulan Ramadhan.

Sebab, masih penuturan Caesar, ia mengaku khawatir terkait keselamatan para anak-anak yang sengaja disuruh berjuang dagang asongan dengan upah minimum kecil berkisar 20 ribuan apabila habis terjual.

Caesar menyebut ada indikasi bahwa mereka (anak anak) disuruh oleh semacam jaringan dari kota Medan. Ada yang mengkoordinir, anak diturunkan di seputaran jalan pasar Berastagi dan Kabanjahe, lalu sorenya Titik kumpul disuatu tempat untuk dijemput.

Oleh karena itu, Ketua DPD APPSINDO meminta dengan sangat kepada Satpol-PP Kabupaten Karo supaya melakukan penertiban terhadap anak anak pedagang Asongan yang berasal dari kota Medan berkeliaran di pusat pasar Kabanjahe dan Berastagi.

Terpisah, Kasat Pol-PP, Kabupaten Karo Gelora Fajar Purba beberapa kali di hampiri kantor nya tidak berhasil ditemui untuk bahan konfirmasi keluhan pengunjung dan pedagang terkait maraknya puluhan anak-anak pedagang asongan dari kota Medan.

Cuba kari monitor kami ku lapangen ya. Tapi kordinasiken ka ras upt pasar glah banci tertibkenna bas lokasi pasar. (Artinya, cuba nanti kami monitor dulu kelapangan, kordinasikan juga dengan UPT Pasar biar bisa ditertibkan lokasi pasar) Ujar Kasat Pol-PP, saat dilayangkan Konfirmasi via WhatsApp, Rabu (27-3-2024) pukul 12;10 Wib. (John Ginting)